Pages

9 January 2013

MPLS

I. LATAR BELAKANG
Pada dunia yang serba canggih ini, dengan teknologi yang sudah tinggi, makin banyak berkembang-berkembang metode-metode dalam penerapan jaringan komputer. Seperti dalam sebuah perusahaan, untuk dapat mengirim data antar pegawai, atau antara pegawai dan petingginya, tidak perlu lagi dengan mendatangi petinggi tersebut untuk memberikan data yang diinginkan oleh petingginya.
Cukup menggunakan jaringan komputer dengan cara mentransfer data lewat jaringan LAN nya ataupun mengirim data menggunakan email secara internet. Sehingga dengan adanya teknologi seperti itu, memungkinkan pekerjaan lebih cepat terselesaikan dan lebih efektif. Tidak perlu memakan banyak waktu dalam memberikan data atau untuk mendapatkan data tersebut. Cukup duduk di dalam ruangan dan mengirimkannya lewat jaringan komputer. Asalkan jaringan tersebut terhubung ke seluruh user di kantor tersebut.
Tetapi tetap ada masalah yang didapatkan pada saat pengiriman data ataupun penerimaan data. Entah itu proses pengirimannya yang lama atau koneksi yang terputus mendadak. Karena itulah dikembangkan suatu metode jaringan komputer dengan memanfaatkan teknologi berbasis Multiprotocol Label Switching atau biasa disebut MPLS. Dimana dengan adanya jaringan MPLS ini, ia sangan memperhatikan QoS atau Quality of Service nya sehingga ia dapat menampilkan performanya dengan cukup baik. Ia memanfaatkan dua layer yaitu layer 2 dan layer 3 sebagai switch dan routingnya. Dengan adanya MPLS ini, proses pengiriman data yang lambat dapat teratasi dengan baik karena ia berfungsi untuk meningkatkan kelancaran transfer data.  Sehingga dapat dikatakan, MPLS merupakan suatu metode yang diharapkan dapat membantu mempercepat hubungan/koneksi pada jaringan komputer untuk mendapatkan/mengirimkan data yang dibutuhkan.
reference http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-8979-7406030006-Chapter1.pdf

II.    PRINSIP KERJA
Sebelum mengetahui prinsikp kerja dari MPLS ini, perlu diketahui komponen-komponen apa saja yang berada pada proses kerja MPLS tersebut.
Komponen-komponen MPLS :
·      MPLS node à router pada jaringan MPLS yang akan meneruskan paket dengan menukar label berdasarkan tabel routingnya.
·      MPLS label à header MPLS yang ditambahkan pada paket diantara layer 2 dan layer 3.

·      MPLS Ingress Node/Egress Node
Ingress Node à MPLS node yang mengatur trafik ketika paket masuk pada jaringan MPLS.
Egress Node à MPLS node yang mengatur trafik ketika paket meninggalkan jaringan MPLS.
·      Label Switch Path (LSP) à jalur yang terbentuk dari rangkaian label switching hop, ia meneruskan paket dari satu MPLS node ke MPLS node yang lain.
·      Label Switching Router (LSR) à router yang berfungsi meneruskan paket dengan melihat label berdasarkan tabel routingnya. Ia juga biasa disebut MPLS node.

Multiprotocol Label Switching (MPLS) merupakan teknologi penyampaian paket pada jaringan berkecepatan tinggi. Jaringan MPLS ini terdiri dari rangkaian node yang men-switch dan men-route berdasarkan label yang dipasang pada tiap paket. Ia memanfaatkan dua layer yaitu layer 2 dan layer 3 dengan menyelipkan label tersebut diantara keduanya (lihat gambar 1.1 Header MPLS). Secara jelasnya, ini berarti ia menggabungkan kecepatan switching yang berada pada layer 2 dengan kemampuan routing pada layer 3. Jadi prinsip kerja MPLS secara umumnya, nanti ia akan menyelipkan label diantara header layer 2 dan layer 3 pada paket yang akan diteruskan. Label yang dihasilkan nantinya akan bertindak sebagai penghubung jaringan MPLS dengan jaringan luar. Label-label tersebut yang akan menentukan aliran paket diantara kedua titik akhirnya. Misalnya label yang berisi informasi tujuan merupakan node selanjutnya untuk kemanakah paket harus dikirim. Lalu paket tersebut diteruskan ke node berikutnya. Di node tersebutlah label paketnya akan dilepas dan diberi label baru yang berisi tujuan berikutnya. Paket-paket tersebut diteruskan dalam path yang disebut Label Switching Path (LSP).

Untuk lebih lengkapnya, prinsip kerja MPLS ini terbagi dua :
Control Plane
Saat paket IP tiba pada LER (ingrees router), maka paket tersebut segera dikelompokkan dalam FEC (forward equivalent class). Ia dikelompokkan berdasarkan tujuan IP addressnya atau dari nilai IP precedence pada header IP. Semua paket yang dikelompokkan pada FEC yang sama akan mendapatkan perlakuan yang sama, dimana ia akan diteruskan ke jalur tertentu.
Saat paket telah mencapai LER (Egress Router), label paketnya akan dihapus.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pada jaringan MPLS ini :
a)    Interior Gateway Protocol (IGP) à routing protocol yang digunakan dalam jaringan MPLSnya itu sendiri, atau di dalam AS (Autonomous System) nya sendiri.
Di dalam IGP ini terdapat dua tipe pe-routing-an, yaitu :
-      Distance Vektor à jenis routing MPLS dalam satu AS.
Routing Distance Vektor :
·      RIP
·      IGRP
·      EIGRP
-      Link-State
·      OSPF
·      IS-IS
b)   Exterior Gateway Protocol (EGP) à routing protocol yang digunakan antar AS, atau ia menghubungkan jaringan MPLS satu dengan jaringan MPLS lainnya.
contohnya : BGP
references
http://blog.ine.com/wp-content/uploads/2010/02/Screen-shot-2010-02-21-at-2.18.06-PM.png
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27882/3/Chapter%20II.pdf
http://survivalccie.wordpress.com/2011/12/09/mpls/
http://fuadprasetyo99.files.wordpress.com/2011/10/routing-protocol.png
http://lecturer.eepis-its.edu/~zenhadi/kuliah/Jarkom2/Prakt10%20MPLS.pdf
http://budi.insan.co.id/courses/el7010/dikmenjur-2004/willem-report.pdf
III.  KONFIGURASI
Pada konfigurasi MPLS ini merupakan konfigurasi MPLS pada GNS3. Dengan menggunakan router seri 2700 dan routing protocol OSPF. Konfigurasi ini didapatkan dari contoh konfigurasi MPLS pada situs http://fazarachmad.wordpress.com/2010/12/11/konfigurasi-mpls-di-gns3/


a)    Konfigurasi Router
Pada topologi yang dibangun diatas, ada 3 router yang merupakan komponen dari Network MPLS yaitu C0 sebagai Ingress Router, B0 sebagai Egress Router, dan A1 sebagai Core MPLS. Berikut penjelasan konfigurasinya.
·      Konfigurasi C0


upgrade fpd auto
version 12.4
service timestamps debug datetime msec
service timestamps log datetime msec
no service password-encryption
!
hostname C0
!
boot-start-marker
boot-end-marker
!
!no aaa new-model
ip cef
!
!no ip domain lookup
!
multilink bundle-name authenticated
!
!!archive
log config
hidekeys
!
interface Loopback0
ip address 10.30.0.0 255.255.255.255
!
interface FastEthernet0/0
description To B1
ip address 10.3.1.2 255.255.255.252
duplex half
mpls ip
!
interface Serial1/0
description To C1
ip address 10.3.2.1 255.255.255.252
mpls ip
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/1
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/2
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/3
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/4
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/5
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/6
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/7
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
router ospf 100
log-adjacency-changes
network 10.0.0.0 0.255.255.255 area 0
!
no ip http server
no ip http secure-server
!
logging alarm informational
!
control-plane
!
gatekeeper
shutdown
!
!line con 0
exec-timeout 0 0
stopbits 1
line aux 0
stopbits 1
line vty 0 4
!
webvpn cef
!
end



·           Konfigurasi B0


upgrade fpd auto
version 12.4
service timestamps debug datetime msec
service timestamps log datetime msec
no service password-encryption
!
hostname B0
!
boot-start-marker
boot-end-marker
!
no aaa new-model
ip cef
!
no ip domain lookup
!
multilink bundle-name authenticated
!
archive
log config
hidekeys
!
interface Loopback0
ip address 10.20.0.0 255.255.255.255
!
interface FastEthernet0/0
description To A1
ip address 10.2.1.2 255.255.255.252
duplex half
mpls ip
!
interface Serial1/0
description To B1
ip address 10.2.2.1 255.255.255.252
mpls ip
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/1
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/2
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/3
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/4
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/5
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/6
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
interface Serial1/7
no ip address
shutdown
serial restart-delay 0
!
router ospf 100
log-adjacency-changes
network 10.0.0.0 0.255.255.255 area 0
!
no ip http server
no ip http secure-server
!
logging alarm informational
!
control-plane
!
gatekeeper
shutdown
!
line con 0
exec-timeout 0 0
stopbits 1
line aux 0
stopbits 1
line vty 0 4
!
webvpn cef
!
end



·           Konfigurasi A1
upgrade fpd auto
version 12.4
service timestamps debug datetime msec
service timestamps log datetime msec
no service password-encryption
!
hostname A1
!
boot-start-marker
boot-end-marker
!
no aaa new-model
ip cef
!
no ip domain lookup
!
multilink bundle-name authenticated
!
archive
log config
hidekeys
!
interface Loopback0
ip address 10.10.0.1 255.255.255.255
!
interface FastEthernet0/0
description To A0
ip address 10.1.1.2 255.255.255.252
duplex half
mpls ip
!
interface FastEthernet1/0
description To B0
ip address 10.2.1.1 255.255.255.252
duplex half
mpls ip
!
interface FastEthernet2/0
description To C0
ip address 10.3.1.1 255.255.255.252
duplex half
mpls ip
!
router ospf 100
log-adjacency-changes
network 10.0.0.0 0.255.255.255 area 0
!
no ip http server
no ip http secure-server
!
logging alarm informational
!
control-plane
!
gatekeeper
shutdown
!
line con 0
exec-timeout 0 0
stopbits 1
line aux 0
stopbits 1
line vty 0 4
!
webvpn cef
!
end

b)   Pengujian
Setelah semua router dikonfigurasikan, langkah selanjutnya adalah pengujian koneksi. Kita coba ping dari router C1 ke B1 kemudian kita capture menggunakan wireshark.
·      PING
           Jika hasil dari ping ke router B1 sukses, maka konfigurasi yang telah kita buat berhasil, dan jika tidak, maka perbaiki dulu kesalahannya sampai koneksi dari router B1 ke C1 atau sebaliknya benar-benar terhubung.
·      Capture
Capture header paket yang melewati router C0.
Dari hasil capture diatas terlihat bahwa pada paket ICMP terdapat header tambahan yaitu MPLS. Hal ini membuktikan bahwa konfigurasi yang telah dibuat berhasil.

Reference : http://fazarachmad.wordpress.com/2010/12/11/konfigurasi-mpls-di-gns3/

IV. KESIMPULAN
         Dari teknologi MPLS ini tentu masih ada terdapat kelebihan dan kekurangannya. Berikut kelebihan dari MPLS :
·      MPLS berada di jaringan inti penyedia jasa. Sehingga QoS (Quality of Service), penataan lalu lintas dan penggunaan bandwidth bisa dikendalikan seutuhnya.
·      MPLS dapat membedakan klien yang satu dengan klien yang lain dengan penggunaan label.
·      MPLS tidak perlu menciptakan lorong antar titik karena titik yang mempunyai label yang sama terhubung pada jaringan yang sama.
·      MPLS mempunyai tingkat keamanan yang sangat baik.
·      Untuk penyedia jasa, MPLS merupakan solusi yang baik karena MPLS ini fleksibel dan skalabel. Dikatakan fleksibel karena semua pelanggan dapat menggunakan perangkat dan konfigurasinya yang sejenin. Semua layanan bisa diaktifkan dengan perubahan parameter di konfigurasi perangkat lunaknya. Dikatakan skalabel karena perangkat yang ada di sisi pelanggan hanya perlu melakukan peering ke perangkat akses di sisi penyedia jasa.
·      Dapat mengurangi beban trafik dan mengoptimalkan jaringan.
·      Lebar pita dan throughput yang cukup besar.
·      Biaya penggunaan jaringan komunikasi yang relatif lebih murah dibandingkan menggunakan teknologi WAN lainnya.
Kekurangan MPLS :
·      Terdapat banyak konfigurasi-konfigurasi tambahan untuk mengirimkan data sehingga mempengaruhi waktu pengiriman data.
·      Banyaknya terjadi error (packet loss, collision data) dalam pengiriman data, ini disebabkan karena jalur komunikasi data digunakan secara bersama-sama dengan pengguna eksternal lainnya.

References :
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2008-1-00339-IF-Bab%202.pdf http://scubyx.blogspot.com/2011/06/multiprotocol-label-switching-mpls.html
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2008-1-00339-IF-Bab%202.pdf

Share on: Facebook Twitter Google+ Linkedin

0 comments:

Post a Comment