Pages

1 October 2013

Stop Aktif di Sosial Media, Bisakah?

Ya, bisakah?
Bisakah kita sehari aja gak buka sosial media yang sekarang udah banyak banget macamnya?
BISA?

Mungkin udah sangat susah ya, apalagi gadget-gadget sekarang yang udah pada canggih sehingga semua aplikasi sosial media lebih mudah digunakan pada gadget tersebut.

Sebenarnya sosial media itu sih bagus ... kalo digunain dengan cara yang positif. Misalnya, untuk mengetahui perkembangan info dan berita dari luar negeri, sharing tentang ilmu pengetahuan dengan grup yang isinya juga bermanfaat.

Sejauh aku sih itu manfaat yang bisa diberikan dari sosial media. Selebihnya? Bikin kepo.
Kebanyakan mereka-mereka yang menggunakan sosial media ini terlalu sering update status, update lagi dimana, upload beribu-ribu foto dan sebagainya.

Jujur, aku juga gitu kok dulu. Maklum, dulu itu masih muda sekali, jadi masih suka berlebihan dalam mengekspresikan sesuatu.
Sejak itu dan sejak semakin banyaknya orang-orang galau diluar sana yang entah marah-marah, nangis, putus asa, kesenengan, kelaparan, ngantuk, kecapekan dan sebagai macam emosi yang sering muncul dalam sebuah update status, membuat aku sadar. Gak ada gunanya kayak gitu :|

Coba deh dipikir-pikir, buat apa coba update kayak gitu? Mungkin iya sih rasanya lega cuma apa ya.
Kalo buat yang suka marah-marah atau galau, gak malu apa dibaca banyak orang? Semua orang jadi bakal tau loh masalah kamu itu apa sebenarnya dengan cuma ngeliat status-status yang kamu buat.

Terus update dimana aja kamu berada, buat apa? Ntar kayak kasus pencurian di rumah selebriti Hollywood itu, dimana pelaku jadi tau korbannya sekarang ada dimana jadi bisa leluasa masuk ke rumahnya. Mau diikutin dengan orang gak dikenal kayak gitu? Oke, mungkin berlebihan 'kali ya kalo ada yang stalking kita sampe kayak gitu. But, who knows?

Aku jadi banyak mikir gini karena waktu itu nonton film judulnya Disconnect tahun 2012, itu rasanya beneran deh dampak media sosial itu sangat besar. Gak selalu dampak positif, tetapi lebih banyak negatifnya kalo disalahgunakan. Apalagi kalo niat awalnya hanya sekedar iseng tapi dampak selanjutnya itu besar banget negatifnya.

Terus juga aku pernah baca di sebuah artikel, tentang seorang cewek yang udah setahunan tidak mengaktifkan sosial media yang tampilannya berwarna biru dengan adanya fasilitas chat tersebut.
Dan sekarang bagi dia, hidup dia udah jauh lebih menyenangkan, lebih lega, lebih tenang dan aman. Rasanya gak perlu ikut pusing dengan banyaknya status-status gak penting bermunculan di Timelinenya.

Karena itu juga aku mikir, stop aktif di sosial media, bisakah aku?
Sulit, emang.
Sampai saat ini, aku punya beberapa sosial media yang cukup aktif.

Pertama, sosmed berwarna biru dengan fasilitas chat.
Sosial media satu ini aku gunain untuk mencari tahu informasi tentang kuliahku.
Karena kebanyakan informasi kuliah ada di grup sosial media ini.
Dan zaman sekarang udah gak pernah lagi main smsan buat ngasih info-info tersebut. Kalopun kita gak tahu, pasti mereka bilang, "Kan udah di post di group."
Padahal gak semua orang selalu on tiap hari. Tapi mau gimana. Itu salah satu alasan kenapa aku masih suka membuka sosial media tersebut untuk mengetahui info kuliah.

Selebihnya? Aku offline.

Kedua, sosmed dengan logo burung. Itu sosmed yang udah jarang banget aku buka. Dulu aku cukup aktif karena dari sanalah aku mendapatkan banyak berita dari dalam ataupun luar negeri. Tetapi sekarang untuk mendapatkan semua informasi tersebut, sudah ada aplikasi tersendiri sehingga sosial media ini pun semakin jarang aku buka.

Selebihnya hanya berupa instant messaging yang sifatnya lebih private sehingga hanya orang yang mengenalku yang terkoneksi denganku.

Jadi sebenarnya bisakah kita tidak aktif di sosmed?
Menurut aku sih bisa, mungkin tidak langsung spontan non aktif, cuma perlahan-lahan.
Dengan cara ya menyibukkan diri dan juga mengontrol emosi agar tidak menyalurkan pada sosmed. Percayalah, gak ada gunanya marah-marah sendiri, galau, nangis dan sebagainya itu muncul di Timeline. Mending bikin diary aja, lebih puas toh.

Kadang ya keselnya itu kalo ditanyain kenapa marah-marah sendiri di timeline, eh si punya account malah balik marahin kita karena kitanya kepo. Lah kan dia sendiri yang membuat banyak orang jadi kepo dengan apa yang dia tulis terus-menerus itu kan :|
Pengen di unfriend, block, unfollow, atau segala macam pembatasan koneksi yang ada di sosmed, segan. Temen sendiri. Ntar dibilang kayak anak-anak main unfriend gitu. Ya gak? -,-

Insya Allah aku ngomong gini bukan karena aku udah gak gitu lagi. Jujur, aku kadang masih suka update gak penting di sosmed. Tapi mungkin udah gak sesering dulu. Aku cuma nyoba buat terus menahan diri untuk gak update. Untuk gak aktif di sosmed. Karena ya dampaknya itu lebih banyak negatifnya.

Orang banyak bilang kayak gini, "This is my account. I post what I want to post. Don't like it? Unfriend me."
Ya rata-rata seperti itulah mereka mikirnya kalo terus dicerewetin karena sering update.
Emang, aku kalo gak kenal dan statusnya menuh-menuhin timeline yaudah aku unfriend.
Cuma kalo temen sendiri? Oke mungkin kita gak terlalu kenal sama dia, cuma suatu saat mana tau aja kita butuh dia. Dan buat nyari tahu nomornya harus lewat sosmed, haruskah di add ulang? Gak lucu kan.
Taktiknya aku mah ya aku bikin settingan buat yang muncul di Timeline aku itu siapa-siapa aja. Jadi ya mau sebanyak apapun mereka update mah gak bakal muncul di timeline aku. Selesai masalah kan?

Dan aku nulis ini biar yang baca (kayak ada aja yang mau ngabisin waktunya baca ini ya haha) bisa paham dampak-dampak sosmed itu gimana. Coba deh searching di google tentang kejahatan di sosial media, pasti banyak banget keluar beritanya. Jadi kalopun memang belum bisa stop aktif, mungkin ya di kurangi waktu di depan laptop atau di depan gadget nya. Sering baca buku. Ntar lama-lama pasti bisa biasa tanpa sosmed. Bisa, pasti. Kalo niatnya kuat hehehe :p

Oh iya satu lagi, kalopun mau update, lebih baik update yang bermanfaat. Entah itu kata-kata motivasi, kata-kata bijak atau apalah. Pasti lebih bagus kan :p

Aku tahu sebagian besar orang menganggap sosmed sebagai hiburan. Sebagai pelepas lelah dari kejenuhan aktifitas yang dijalani seharian. Tapi sekali lagi, bagi aku, penggunaan sosmed ya harus sesuai pada tempatnya. Kadang kita saking senengnya jadi update, and it's okay. Sekali lagi itu account kita sih. Terserah mau diapain. Suatu saat nanti kita juga pasti mengerti kok penggunaan sosmed yang baik itu gimana.

Segitu aja postingan kali ini, maaf kalo ada yang ngerasa kesinggung atau gimana. Aku cuma ingin kita semua bisa memanfaatkan sosmed dengan baik. Begitu juga untuk diriku sendiri.
Terimakasih telah meluangkan waktunya untuk membaca ini ya ;)
Share on: Facebook Twitter Google+ Linkedin

2 comments:

Zyati said...

Ndeh, jiejie sudah merasa tua rupanya. Ahhahahahaha =))

Unknown said...

emang, kami kan jujur :')

Post a Comment