Pages

1 August 2013

Baju Lebaran, Pentingkah?

Gak kerasa sebentar lagi kita udah mau merayakan hari raya Idul Fitri. Sekarang sudah masuk minggu keempat kita berpuasa. Dan sudah banyak sekolah ataupun universitas yang libur. Seperti biasa juga, apabila di minggu-minggu awal banyak yang pergi ke mesjid untuk tarawih, kalau untuk minggu-minggu terakhir ini banyak yang pergi ke ... mall ataupun toko baju untuk membeli baju lebaran.

Baju lebaran, pentingkah?
Mungkin bagi anak-anak kecil, itu sangat penting. Kalo gak ada baju lebaran ya gak lebaran. Kalau gak dibeliin, minta dibeliin. Kalo gak dapat, nangis.
Pasti seperti itu terus.

Jadi lebaran itu bagi anak-anak identik dengan baju baru, sepatu baru atau apapun itu yang baru. Sebenarnya sih lebaran itu gak harus punya baju baru, cuma karena memang sudah menjadi tradisi dari dulu kalau lebaran itu harus baju baru.

Pengertian dari Idul Fitri itu sendiri adalah kembali ke fitrah, kembali suci. Kelahiran seorang manusia, menurut pandangan Islam, tidak dibebani dosa apapun. Kelahiran seorang anak, masih menurut pandangan Islam, diibaratkan secarik kertas putih. Kelak, orangtuanya lah yang akan mengarahkan kertas putih itu membentuk dirinya. Jadi karena itu pulalah pada hari raya Idul Fitri kita saling bermaaf-maafan, atau biasa yang disebut halal bi halal. Manusia tidak pernah luput dari dosa kan? Karena itulah, Idul Fitri merupakan momen yang tepat untuk meminta maaf dan memaafkan. Itu juga merupakan usaha untuk mengembalikan kembali pada kondisi awalnya.

Jadi baju baru itu sebenarnya tidak terlalu penting. Mungkin bagi anak-anak kecil lah yang masih harus membeli baju baru kalau lebaran. Sebenarnya tidak apa-apa mengikuti keinginan anak-anak untuk membelikan mereka baju baru, tetapi tetap harus diberi pengertian dan penjelasan bahwa Idul Fitri itu tidak harus berpakaian serba baru. Yang terpenting adalah, hatinya kembali bersih :)

Kalau untuk aku sendiri, dulu aku juga seperti anak kecil lainnya yang harus membeli baju baru. Mulai dari baju, celana hingga sepatu. Dan itu gak cukup satu. Aku dan temanku yang rumahnya bersebelahan, selalu memamerkan baju lebaran kami masing-masing walaupun waktu itu belum lebaran. Kami saling mengunjungi rumah masing-masing dan memamerkan hal tersebut. Kadang kalau dipikirkan lagi, rasanya lucu. Entah kenapa kami harus seperti itu.

Tetapi sekarang, udah berbeda. Aku yang biasanya harus membeli baju lebaran, sekarang udah tidak terlalu penting. Kalau dikasih, alhamdulillah. Kalo gak, yaudah gak papa. Ntar juga nemu lagi kalo lagi jalan-jalan. Lagian juga temen kecil aku itu udah gak ada lagi di sebelah rumah. Udah pindah, jadi gak ada yang bisa dipamerin hihihi *bercanda*

Jadi ya intinya rayakanlah Idul Fitri sesuai maknanya. Kalaupun harus membeli baju baru, jangan berlebihan. Ingat, masih banyak orang dibawah kita yang tidak bisa membeli baju lebaran seperti kita kan? Jangan selalu melihat ke atas, karena itu gak bakal ada habisnya. Lihatlah terus kebawah, agar kamu gak lupa bersyukur bahwa sampai hari ini pun, hidupmu masih berkecukupan :)

Sumber :
http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=986&Itemid=4
Share on: Facebook Twitter Google+ Linkedin

0 comments:

Post a Comment