Pages

2 July 2013

Suku Minangkabau

Berhubung aku orang minang asli, eh gak juga sih. Aku minang - bugis sebenarnya tapi lebih banyakan minangnya :D
Jadi kali ini aku mau bahas tentang jenis - jenis suku Minang. Jadi sebenarnya orang Minang juga punya suku loh.

1.    SUKU ASAL
Pada awalnya, negeri ini mempunyai empat suku, atau biasanya orang minang bilangnya, Nagari nan Ampek Suku. Empat suku tersebut adalah :
·      Bodi, suku Bodi ini berasal dari kata 'bhodi' yaitu pohon yang dimuliakan orang Buddha.
·      Caniago, dari kata caniaga (niaga = dagang).
·      Koto, berasal dari kata katta yaitu benteng.
·      Piliang, dan suku ini berasal dari kata pili hiyang (para dewa).

2.    PERTAMBAHAN SUKU
Tetapi suku yang empat ini akhirnya mengalami perubahan jumlah yang disebabkan karena :
·    Pemecahan sendiri, karena warga sangat berkembang. Contohnya, suku Koto memecah sendiri dengan menjadikannya dua atau tiga suku.
·   Hilang sendiri karena kepunahan warganya, seperti sebuah suku yang lenyap pada satu nagari.
·      Perpindahan, munculnya suku baru yang warganya pindah dari negeri lain dan menetap pada ranah minang.
·   Tuntutan kesulitan sosial, hal ini timbul karena masalah pernikahan yang melarang menikah sesuku (eksogami). Biasanya suku – suku yang baru tidak pula mencari nama baru. Nama yang lama ditambah dengan nama julukan. Jika suku baru itu terdiri dari beberapa ninik, jumlah ninik itu dipakai sebagai atribut suku yang baru itu. Biasanya Koto Piliang memakai angka genap dan Bodi Caniago memakai angka ganjil.
Contohnya :
o  Suku Melayu membelah menjadi à Melayu Ampek Niniak (melayu empat ninik), Melayu Anam Niniak (melayu enam ninik).
o  Dan suku Bodi Caniago menjadikannya seperti berikut à Caniago Tigo Niniak (caniago tiga ninik), Caniago Limo Niniak (caniago lima ninik).
o  Kalau gabungan terdiri dari sejumlah kaum, namanya à Melayu Ampek Kaum (Koto Piliang, Melayu Tigo Kaum (Bodi Caniago).
o  Apabila gabungan terdiri dari sejumlah korong, namanya à Melayu Duo Korong (Koto Piliang), Caniago Tigo Korong (Bodi Caniago).

3.    PEMBENTUKAN SUKU DI PEMUKIMAN BARU
Perpindahan dari beberapa negeri ke tempat pemukiman baru di luar wilayah negeri masing – masing, menjadikan terciptanya suku baru dengan memilih beberapa pilihan :
·  Setiap anggota bergabung dengan suku sejenis yang lebih dulu tiba di tempat tersebut.
·   Beberapa ninik atau kaum dari suku yang sama dan berasal dari nagari yang sama bergabung membentuk suku baru. Nama sukunya biasanya menggunakan ‘nan’, seperti : Caniago nan Tigo Niniak atau Caniago nan Tigo.
·   Apabila tidak ada tempat bergabung dengan suku yang sama, mereka akan membentuk suku baru. Mereka tetap memakai nama suku asli dari negerinya tanpa atribut, seperti suku awalnya adalah Kutianyir, maka ditempat baru tetap Kutianyir.
·   Membentuk suku sendiri di nagari baru tanpa bergabung dengan suku yang ada di tempa lain. Biasanya memakai atribut korong, seperti Koto nan Duo Korong.
·   Orang – orang dari bermacam – macam suku bergabung mendirikan suku yang baru. Nama suku biasanya diambil dari nama negeri asal, seperti Suku Gudam (negeri Lima Kaum), Pinawan (Solok Selatan), suku Padang Lawek, suku Salo, dsb. Selain itu, cara lainnya mengambil nama dari :
o  Tumbuhan à Jambak, Sipisang, Dalimo, Mandaliko, Pinawang, dll.
o  Benda à Sinapa, Guci, Tanjung, Salayan, dll.
o  Nagari à Padang Datar, Lubuk Batang, Padang Laweh, Salo, dll.
o  Orang à Dani, Domo, Magek, dll.
Apabila semuanya dijumlahkan, nama suku di seluruh Minangkabau hampir seratus buah! Wow!

4.    ADAT ORANG SESUKU
Orang yang sesuku biasanya dinamakan badunsanak, atau sakaum. Zaman dulu, orang yang sesuku tidak boleh menikah walaupun dari satu nagari, dari satu luhak ke luhak. Tapi setelah penduduk makin bertambah banyak, dan beragam jenis suku bertambah, aturan seperti ini telah longgar.
Tiap – tiap suku telah mendirikan penghulu dengan ampek jinihnyo. Jauh mencari suku, dakek mancari indu, sebenarnya sejak dulu hingga sekarang masih berlaku, artinya telah menjadi adat juga. Adat serupa ini sudah menjadi jaminan untuk pergi merantau jauh.
Mamak ditinggakan, mamak ditapati. Mamak yang dirantau itulah, yaitu orang yang sesuku dengan pendatang baru itu yang menyelenggarakan atau mencarikan pekerjaan yang berhubungan dengan kepandaian atau keterampilan dan kemauan “kemenakan” yang datang sampai ia bisa berdiri sendiri. Baik hendak beristri, sakit ataupun kematian, mamak itu jadi tampek batanyo, pulang tampek babarito bagi kemenakan tersebut.
Sebaliknya, “kemenakan” harus tahu bacapek kaki baringan tangan, menyelenggarakan dan memikul segala buruk baik yang terjadi dengan mamaknya itu. Dengan demikian akan bertambah erat pertalian kedua belah pihak jauh cinto – mancinto, dakek jalan – manjalang.
Tagak basuku mamaga suku adalah adat yang membentengi kepentingan bersama yang merasa semalu serasa. Bahkan menjadi adat pusaka bagi seluruh Minangkabau, sehingga adat basuku itu berkembang menjadi Tagak basuku mamaga suku tagak banagari mamaga nagari, tagak baluhak mamaga luhak, dll. Artinya orang minangkabau dimana saja tinggal akan selalu saling membantu, mengingatkan, menunjukkan, menasehatkan dan mengajarkan.
Dalam hal ini mereka tidak memandang tinggi rendahnya martabat, barubah basapo batuka baangsak. Karena adat itulah orang minangkabau berani pergi merantau tanpa membawa apa – apa. Kalau pandai bakain panjang, labiah dari kain saruang, kalau pandai bainduak samang, labiah dari mande kanduang. Apalagi kalau yang datang dan yang didatangi sama – sama pandai. Padilah nan sama disiukkan, sakik nan samo diarangkan. Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang. Apalagi kalau “ameh lah bapuro, kabau lah bakandang.”

Sumber :
http://www.cimbuak.net/content/view/675/7/
Share on: Facebook Twitter Google+ Linkedin

8 comments:

muhammad agung maulana said...

agung BODI

Unknown said...

ah ciyus? ira baru tau agung minang -_-

Feby ferdian said...

feby ferdian caniago

muhammad agung maulana said...

heleh,,agung minang ini, -__-"

Unknown said...

pebi : badunsanak kita peeeb

agung : melayu ndak? :|

Zyati said...

Emang kita ada darah bugis darimana ya jie?? :|

Unknown said...

kmi tau dari mama kmi toi, waktu tu ad ceritanya =)) nenek moyang =))

Zyati said...

Oh :O wktu tu papa yt jg blg gtu -_-" bugis makassar jie jiahahhahahaha =))

Post a Comment